Balon udara di salah satu sudut Pantai Sejarah, selalu menyajikan inovasi terbaru untuk merubah view,sehingga pengunjung tetap merasa ada yang baru.
StanvasNet |
Wajah Pantai Sejarah yang sempat suram dengan label tempat kencan tarif hemat, kini
telah berubah sejak Inalum memberikan sentuhan CorporateSosial Resposibility
(CSR) nya ditempat pertama kalinya penjajah Jepang mendarat di Batubara ini.
Masa kelam itu,
dibibir Pantai Sejarah didirikan pondok pondok memadu kasih oleh oknum warga
setempat. Pondok itu berbentuk kecil dan hanya bisa diisi dua orang dengan
posisi tiduran. Sebagian posisinya tertutup hingga jika ada yang melintas tidak
dapat kelihatan langsung apa yang dilakukan orang didalam pondok.
Sejak Inalum
masuk dan memberikan sentuhan melalui program kepedulian lingkungan, tahun 2020 dengan fokus utama adalah penanaman mangrove , dilanjutkan pada tahun 2021,
Inalum mulai berinovasi untuk menciptakan kawasan wisata mangrove. Selanjutnya
pada tahun 2022, melakukan pengembangan batik mangrove dengan ibu-ibu dan
perempuan sebagai pihak yang diberdayakan. Pada tahun 2023, Inalum juga
melakukan inovasi lanjutan demi menciptakan kawasan wisata yang komprehensif
dan lengkap secara pelayanan.
Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende kepada wartawan menyebut bahwa program ini
menawarkan solusi konkrit 3 masalah besar di kawasan pesisir Pantai Sejarah
yaitu Prostitusi, Abrasi, dan Ketimpangan Ekonomi.
“Inalum
sebagai sebuah perusahaan menyadari bahwa pesisir pantai Batubara merupakan kawasan
vital bagi masyarakat nelayan dan ekosistem lingkungan. Oleh karena itu, Inalum melaksanakan program
berkelanjutan sejak 2020 dan berharap bisa menjadi solusi untuk 3 masalah besar
di kawasan tersebut. Kami berharap, program ini bisa terus berjalan dan seluruh
elemen masyarakat mendukung program kebaikan ini,” ujar Mahyaruddin.
Selama 4 tahun program berjalan, masalah krusial di kawasan
Pantai Sejarah yaitu Prostitusi, Abrasi, dan Pertumbuhan Ekonomi berhasil dientaskan. Program ini secara
penuh mendorong masyarakat untuk menghilangkan prostitusi dari kawasan tersebut
dan menjadikannya kawasan ramah keluarga. Selanjutnya program ini juga berhasil
memberikan perlindungan dari abrasi laut dengan penanaman mangrovenya. Peningkatan ekonomi masyarakat
pascapandemi Covid-19 dengan program-program inovasinya di kawasan tersebut.(R1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar